BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia organik ialah kimia
senyawa-senyawa karbon. Hidrokarbon adalah salah satu bentuk senyawa karbon. Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut.
Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel
periodik. Karbon merupakan unsur non-logam, bervalensi 4. Karbon terdapat di dalam
semua makhluk
hidup dan merupakan dasar kimia
organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk
membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur lain,
membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui. Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa
Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia
pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak
berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam,
bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom
1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Berdasarkan bentuknya
hidrokarbon dibagi menjadi 2, yaitu :
1)
Hidrokarbon rantai terbuka
(alifatis) meliputi rantai lurus dan rantai bercabang.
Hidrokarbon
alifatis dibagi menjadi 3 berdasarkan jumlah ikatannya yaitu :
a)
Alkana
Sifat
fisis alkana :
a. Merupakan senyawa non polar
tidak larut dalam air
b. Semakin banyak atom C,
semakin tinggi titik didihnya
c. Dengan melihat titik didih
alkana, pada suhu biasa :
Dari CH4 sampai C4H10
berwujud gas
C5H12 sampai C17H36 berwujud
cair
C18H38 dan seterusnya
berwujud padat
Sifat
kimia alkana :
a. Dengan halogen (F2, Cl2, Br2
dan I2) terjadi substitusi (pergantian) dengan atom H
Contoh : CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
Metana Metil klorida
(kloro
metana)
b. Dapat mengalami oksidasi
dengan oksigen, menghasilkan energy, sehingga digunakan sebagai bahan bakar,
contoh : C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
Asal atau pembuatan alkana :
Alkana tidaklah asing dalam kehidupan
sehari-hari, alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Dengan
jalan penyulingan (distilasi), petroleum dapat dipisahkan menjadi beberapa
fraksi.
Fraksi
|
Tem. Distilasi (oC)
|
Jumlah atom C
|
Gas
|
20
|
C1 – C4
|
Tetroleum
|
20 – 60
|
C5 – C6
|
Ligroin
|
60 – 100
|
C6 – C7
|
Gas olin alam
|
40 – 205
|
C5 – C10 dan sikloalkana
|
Kerosen
|
175 – 325
|
C12 – C18 dan aromatic
|
Gas oil
|
Diatas 275 cair
|
C12 dan lebih rantai
panjang yang dihubungkan dengan struktur
|
Minyak pelumas
|
Tidak menguap
|
|
Aspal
|
Padat tidak menguap
|
Struktur polisiklis
|
Pembuatan alkana
Alkana rendah (metana sampai dengan pentana
dan isopentana) dapat diperoleh dengan distilasi bertingkat petroleum dan gas
alam. Untuk alkana diatas C5 jumlah isomer menjadi cukup banyak dan titik
didhnya sangat berdekatan sehingga sukar sekali diperoleh dalam keadaan murni.
Cara pembuatan alkana dalam laboratorium :
a. Hidrogenasi alkena (senyawa
tidak jenuh)
b. Reduksi alkil halide
1. Hidrolisa reagen Grignard
2. Reduksi oleh logam plus asam
3. Reaksi wartz
Hanya diperginkan untuk pembuatan alkana yang
simetris, sebab bila dipergunakan dua macam alkil halide yang berbeda, maka
sebagai hasilnya akan diperoleh campuran yang sukar sekali pemisahannya.
Kegunaan alkana
Kegunana alkana dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar, misalnya
elpiji, kerosin, bensin, dan solar
2. Pelarut, berbagai jenis
hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunkan sebagai pelarut dalam
industry atau pencucian kering (dry cleaning)
3. Sumber hydrogen. Gas alam
dana gas petroleum merupakan umber hydrogen dalam industry, misalnya industry
amoniak dan pupuk.
4. Pelumas. Pelumas adalah
alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya
C18H38)
5. Bahan baku untuk senyawa
organic lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama unutk
sintesis berbagai senyawa organic seperti alcohol, asam cuka dana lain-lain.
6. Bahan baku industry.
Berbagai produk industry seperti plastic, deterjen, karet sintesis, minyak
rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Industri yang
mengolah minyak bumi dan gas ala ini disebut industry petrokimia (petroleum).
b) Alkena
Sifat fisis alkena :
1.
Merupakan senyawa nonpolar
2.
Semakin banyak atom C semakintinggi titik didihnya
Sifat kimia alkena :
Dapat mengalami adisi
(penangkapan)
Asal dan pembuatan alkena :
Alkena dibuat dari alkana
melalui pemanasan atau dengan bantuan katalisator, proses yang disebut juga
perengkahan atau (cracing).
Kegunaan alkena :
Alkena, khususnya suku-suku
rendah, adalah bahan baku industry yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastic,
karet sintetik dan alcohol.
c)
Alkuna
Alkuna memiliki sifat seperti alkena
Alkuna yang penting yaitu etuna (asetilena) atau gas karbit yang bila
dibakr akan menghasilkan suhu tinggi sehingga dipakai pada pengelasan
logam-logam. Gas asetilena diperoleh dengan mereaksikan karbit dengan air.
Reaksi
CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2
Karbit etuna/asetilena
Asal dan pembuatan alkuna :
Alkuna yang memepunyai nilai
ekonomis penting hanyalah etuna yang disebut juga asetilena, C2H2. Dalam
industry, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna.
Dalam jumlah kecil asatilena
juga dapat dibuat dari reaksi batu karbit (kalsium karbida) dengan air
Gas yang dihasilkan dari
reaksi batu karbit berbau tidak sedap. Sesungguhnya gas asetilena murni
tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk disebabkan adanya gas
fosfil, PH 3, yang selalu dihasilkan sebagai campuran. Disamping baunya yang
busuk gas fosfin juga bersifat racun.
Kegunaan alkuna :
Gas asetilena digunakan
untuk mengelas besi dan baja
2)
Hidrokarbon rantai tertutup
(siklis) meliputi asiklis dan aromatis (benzene)
c.
Alisiklis yaitu rantai karbon
tertutup antara atom C dalam lingkarnya mengandumg ikatan kovalen tunggal dan
sifat-sifat senyawanya menyerupai senyawa alifatis.
d.
Aromatis (benzene) yaitu rantai
karbon tertutup segi enam antara atom C dalam lingkarnya terdapat ikatan
rangkap dan tunggal berselang-seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa
karbon ini dapat berpindah-pindah posisi, peristiwa ini disebut resonansi
ikatan rangkap.
Senyawa yang
mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa aromatis. Senyawa
aromatis ini dapat berisi sebuah cincin benzene, dua buah, tiga buah dan
seterusnya.
Adanya
ikatan rangkap terkonjugasi pada benzena menyebabkan benzena merupakan molekul
yang relatife stabil dan bersifat khas. Kestabilan benzene ditunjukan oleh
lambatnya reaksi benzene dengan halogen.
Turunan
senyawa benzene :
Tata nama senyawa turunan benzena
·
Molekul benzene yang kehilangan
sebuah atom hydrogen (C6H5) disebut gugus fenil.
·
Nama gugus disebut dahulu
kemudian diikuti nama benzene
·
Jika gugus yang terikat lebih
dari satu, maka harus diberi nomor, dan penomoran diusahakan bernomor kecil
·
Jika gugus yang diikat sama,
maka dapat disebut dengan posisi :
Orto (O) untuk
yang terletak pada posisi nomor 1 dan 2, meta (m) untuk yang terletak pada
posisi nomor 1 dan 3, para (p) untuk yang terletak pada posisi 1 dan 4
·
Jika terdapat dua gugus yang
berbeda, maka salah satu gugus dianggap ebagai senyawa utama dan gugus yang
lain dianggap sebagai gugus cabang (terikat)
·
Urutan prioritas bagi gugus
utama dan cabang adalah sebagai berikut :
COOH lebih
besar OH
·
Beberapa senyawa turunan
benzene mempunyai nama trivial yang sering digunakan
Sifat-Sifat
Senyawa Turunan Benzena :
a.
Fenol merupakan senyawa yang
bersifat asam, digunkan sebagi antiseptic dan sering disebut karbol. Berikut
ini reaksi terhadap fenol :
1.
Dengan asam nitrat akan
membentuk trinitrofenol atau asam pikrat, digunakan sebagai bahan peledak.
2.
Dengan natirum (atau logam
alkali yang lain) menghasilkan fenoksida dan gas hydrogen.
3.
Dengan basa akan membentuk
garam fenoksida.
b.
Alkil benzene bila dioksidasi
akan menghasilkan asam benzoate, tidak tergantung pada banyaknya atom karbon
pada rantai samping.
c.
Reduksi terhadap nitrobenzene
akan menghasilkan aniline. Nitrobenzena merupakan senyawa yang muda meledak
(eksplosif), sehingga senyawa nitrobenzene sering digunakan sebagai bahan
peledak. Anilina merupakan bahan untuk mensintesis zat warna tekstil. Oksidasi
aniline akan menghasilakan nitrobenzena.
d.
Asam benzoate atau garamnya
banyak dimanfaatkan sebagai pengawet makanan.
3) Sifat
Kimia
Berkaitan dengan reaksi
kimia.
1) Reaksi-reaksi
pada Alkana
Alkana tergolong zat
yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas
kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran,
substitusi dan perengkahan (cracking).
Penjelasan :
a. Pembakaran
o Pembakaran
sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O (uap air),
sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau
jelaga (partikel karbon).
b. Substitusi
atau pergantian
·
Atom H dari alkana dapat digantikan oleh
atom lain, khususnya golongan halogen.
·
Penggantian atom H oleh atom atau gugus
lain disebut reaksi substitusi.
·
Salah satu reaksi substitusi terpenting
dari alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan
atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).
·
Klorinasi dapat terjadi jika alkana
direaksikan dengan klorin.
c. Perengkahan
atau cracking
§ Perengkahan
adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek.
§ Perengkahan
dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi
tanpa oksigen.
§ Reaksi
ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain itu juga
dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana.
2) Reaksi-reaksi
pada Alkena
o Alkena
lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap
C=C.
o Reaksi
alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari
alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.
Penjelasan :
a. Pembakaran
§ Seperti
halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara
terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini
terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga
pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
§ Pembakaran
sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
b. Adisi
(penambahan = penjenuhan)
o Reaksi
terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan
rangkap.
c. Polimerisasi
·
Adalah reaksi penggabungan
molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar.
·
Molekul sederhana
yang mengalami polimerisasi disebut monomer, sedangkan
hasilnya disebut polimer.
·
Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi
adisi.
·
Prosesnya sebagai berikut :
a)
Mula-mula ikatan rangkap terbuka,
sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
b)
Elektron-elektron yang tidak berpasangan
tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus, sehingga membentuk rantai.
3) Reaksi-reaksi
pada Alkuna
o Reaksi-reaksi
pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna
memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
Contoh :
Perhatikan
Buku Paket 1B halaman 86!
o Reaksi-reaksi
terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H2,
adisi dengan halogen (X2) dan adisi dengan asam halida
(HX).
o Pada
reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna
berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat
jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit
mengikat atom H ”
Contoh :

“
Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak,
maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang
“
Contoh :

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen
http://id.wikipedia.org/wiki/Asetilena
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0236i%20Kim%202-13i.htm
;
No comments:
Post a Comment